2012 ~ Wisata Bengkulu

Friday, November 23, 2012

Dol, Alat Musik Bengkulu


Musik Enggano dan Musik Dol
Dol merupakan alat musik traditional Provinsi Bengkulu yang dimainkan dengan cara dipukul. Dol sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu Dol Besar, Tasa dan tom-tom.

Gulai Manis Tebu Telur dan Remis – Makanan khas Bengkulu



Untuk : 5 porsi
Bahan :
8 batang tebu telur
500 gram remis putih
2 lembar daun salam
50 gram pucuk daun katuk
500 ml santan
Haluskan :
2 sdm bawang merah iris
1 sdm bawang putih iris
2 buah cabai merah besar
1 sdt lengkuas iris
½ sdt kunyit iris
½ sdt garam


Friday, November 9, 2012

Prasasti Telapak Kaki Padang Guci Hulu Kaur Bengkulu

Menurut Warga Yang Pernah Berkebun Di Daerah Ini, Dulunya Di Atas Batu Besar Ini Terdapat Lubang Telapak Kaki Yang Kedalamannya Hingga Sebatas Lutut,

Danau Merah Darah Bengkulu

Keberadaan Danau Ini Juga Dapat Dijangkau Dengan Menempuh Waktu Selama 2 Hari Dengan Berjalan Kaki Melewati Kawasan Bukit Dan Hutan Rimba Candi, Kecamatan Candi Jaya, Dempo Selatan.

Danau Kembar Bengkulu Indonesia

Danau Kembar Yang Terletak Di Wilayah Desa Wayhawang Kabupaten Kaur Povinsi Bengkulu Dapat Menjadi Objek Wisata Di Kabupaten Kaur.

Thursday, November 8, 2012

Sejarah Kaur


Kabupaten Kaur yang dulunya merupakan Eks Kewedanaan Kaur meliputi wilayah hanya 3 kecamatan saja yaitu Kecamatan kaur Utara, kecamatan kaur tengah dan kecamatan kaur Selatan dengan ibukotanya Bintuhan . Wilayah kabupaten ini memanjang dari Utara ke Selatan disepanjang pesisir pantai barat Pulau Sumatra , mulai dari perbatasan kabupaten Bengkulu Selatan yaitu jembatan Sulawangi sampai dengan jembatan Air menunglah di Kabupaten lampung barat berbatasan dg Propinsi lampung.

Sejarah Seluma


Kabupaten SELUMA terbentuk pada tanggal 23 mei 2003 berdasarkan UU No.3 Tahun 2003
Kabupaten Seluma mempunyai batas wilayah:

1.    sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu dan Kecamatan Talangempat Kabupaten Bengkulu Utara
2.    sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan
3.    sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan dan
4.    sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia
Kabupaten Seluma terdiri dari 14 kecamatan yaitu:
1.    kec. sukaraja
2.    kec. lubuk sandi
3.    kec. air periukan
4.    kec. seluma kota
5.    kec. seluma utara
6.    kec. seluma selatan
7.    kec. seluma barat
8.    kec. selima utara
9.    kec. talo besar
10.  kec. talo kecil
11.  kec. ulu talo
12.  kec. ilir talo
13.  kec. semidang alas
14.  kec. semidang alas maras
Ibu kota Kabupaten Seluma berkedudukan di Tais.

Sejarah Mukomuko


A. Asal Nama Mukomuko 
Setiap masyarakat tradisional mempunyai sejarah asal-usulnya termaksud
sejarah asal nama daerah atau tempat yang di huninya. Dari sudut pandang kebudayaan,sejarah atau kisah tentang asal-usul sebuah nama tempat atau nama daerah termaksud dalam kelompok legenda.
Masyarakat Mukomuko, sebagaimana halnya masyarakat rejang ,pekal, serawai dan lembak di Bengkulu, serta masyarakat lainnya di Nusantara,memiliki legenda tentang asal-usul daerah mereka. Legenda asal-usul nama tempat itu merupakan sejarah yang secara lisan dikembangkan serta di sebarluaskan dari generasi ke generasi berikutnya, di yakini kebenarannya sebagai suatu peristiwa nyata pada masa lampau. Dalam kaitan ini, masyrakat Mukomuko mengenal dua Pendapat tentang kisah sejarah asal nama Mukomuko. Ke dua pendapat ini ada kesamaan dan ada perbedaannya. Dan di yakini kebenarannya yang terjadi pada masa lampau.
Berikut ini saya sajikan bentuk pendapat kisah tentang asal nama Mukomuko .

Sejarah Kabupaten Kepahiang


Kota kepahiang sejak zaman penjajahan belanda dikenal sebagai ibukota kabupaten rejang Lebong yang pada waktu itu disebutAfdeling lebong. Selama pendudukan jepang kepahiang tetap menjadi ibukota pemerintahan kabupaten rejang lebong.

Sejarah Rejang Lebong


Zaman perjuangan melawan kolonial Belanda menjadi saksi sejarah mulai dikenalnya nama Kepahiang. Pada masa itu, kota Kepahiang dikenal sebagai ibukota kabupaten Rejang Lebong yang disebut Afdeling Rejang Lebong. Sesaat setelah peralihan kekuasaan dari penjajahan Belanda ke Jepang, hingga kemudian Jepang menjajah bumi pertiwi 3,5 tahun lamanya, kota Kepahiang tetap merupakan pusat pemerintahan bagi kabupaten Rejang Lebong. Bahkan, setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yakni sejak 18 agustus 1945 hingga 1948, Kepahiang tetap menjadi ibukota kabupaten Rejang Lebong sekaligus sebagai basis kota perjuangan. Sebab, mulai dari pemerintahan sipil dan seluruh kekuatan perjuangan, yang terdiri dari Laskar Rakyat, Badan Perlawanan Rakyat (BPR dan TKR yang kemudian sebagai cikal bakal TNI), semuanya berpusat di Kepahiang.

Sejarah Berdirinya Lebong


Kabupaten Lebong secara historis memiliki sejarah yang cukup panjang dalam catatan sejarah  di Indonesia, catatan sejarah tersebut  merupakan saksi bahwa Kabupaten Lebong memiliki nilai  historis  yang cukup tinggi, Suku Rejang merupakan satu komunitas masyarakat di Kabupaten Lebong yang memiliki tata cara dan adat istiadat yang dipegang teguh sampai sekarang.

Sejarah Bengkulu Selatan


Kabupaten Bengkulu Selatan berdiri berdasarkan Keputusan Gubernur Militer Daerah Militer Istimewa Sumatera Selatan pada tanggal 8 Maret 1949 Nomor GB/ 27/ 1949, tentang pengangkatan Baksir sebagai Bupati Bengkulu Selatan (sebelumnya bernama Kabupaten Manna Kaur 1945 – 1948 dan Kabupaten Seluma Manna Kaur 1948 – 1949). Pada perkembangan selanjutnya dikuatkan dengan Surat Keputusan Presiden RI tanggal 14 November 1956 dengan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1956 (Tambahan Lembaran Negara 109).

Wednesday, November 7, 2012

Sejarah Bengkulu Tengah



Provinsi Bengkulu yang memiliki luas wilayah ± 32.365,60 km2 dengan penduduk pada tahun 2007 berjumlah ± 1.715.689 jiwa terdiri atas 8 (delapan) kabupaten dan I (satu) kota, untuk  memacu peningkatan penyelenggaraan pemerintah dalam rangka memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kabupaten Bengkulu Utara yang  mempunyai luas wilayah ± 5.548,54 km2 dengan penduduk pada tahun 2007 berjumlah 355.559 jiwa terdiri atas 18 (delapan belas) kecamatan. 

Sejarah Kabupaten Bengkulu Utara






n 5 Kecamatan lainnya telah tercakup SEMULA, SAAT MASIH BAGIAN DARI SUMSEL
UUU Darurat No.4 Tahun 1956 menyatakan Bengkulu Utara sebagai salah satu Kabupaten dalam Propinsi Sumatera Selatan dengan Ibu Kota di Kotamadya Bengkulu .

Sejarah Bengkulu

Asal usul Nama

Nama “Bencoolen” diperkirakan diambil dari sebuah nama bukit di Cullen, Skotlandia, Bin of Cullen (atau variasinya, Ben Cullen). Penamaan ini kurang berdasar karena bukanlah tabiat bangsa Melayu untuk menamakan daerahnya dengan nama daerah yang tidak dikenal, apalagi asal nama itu dari Skotlandia yang jauh disana.
Sumber tradisional menyebutkan bahwa Bengkulu atau Bangkahulu berasal dari kata ‘Bangkai’ dan ‘Hulu’ yang maksudnya ‘bangkai di hulu’. Konon menurut cerita, dulu pernah terjadi perang antara kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Bengkulu. dan dari pertempuran itu banyak menimbulkan korban dari kedua belak pihak di hulu sungai Bengkulu. Korban-korban perang inilah yang menjadi bangkai tak terkuburkan di hulu sungai tersebut maka tersohorlah sebutan Bangkaihulu yang lama-kelamaan berubah pengucapan menjadi Bangkahulu atau Bengkulu. Penamaan seperti ini mirip dengan kisah perang antara pasukan Majapahit dengan pasukan Pagaruyung di Padang Sibusuk, daerah sekitar bekas wilayah kerajaan Dharmasraya, yang juga mengisahkan bahwa penamaan Padang Sibusuk itu dari korban-korban perang yang membusuk di medan perang.


Sejarah

Di wilayah Bengkulu sekarang pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.
Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.
British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan ladaBencoolen dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut.
Sejak 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun demikian, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.
Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung). Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.
Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.
Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk presiden Soekarno. Di masa inilah Soekarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsiSumatera Selatan. Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).