Suku Pulau Enggano Bengkulu

Suku Enggano Memang Jarang Terekspos Oleh Media, Mengingat Pulau Enggano Sendiri Yang Cukup Jauh. Namun Berdasarkan Penelitian Pieters J Ter Keurs Dari Museum Nasional Ethnologi Belanda, Suku Enggano Pertama Kali Di Lihat Oleh Awak Kapal Dari Protugis Yang Kapalnya Mendarat Di Pulau Tersebut Pada Tahun 1550-an.

Meskipun Asal-Usul Suku Pulau Enggano Belum Diketahui Secara Pasti, Suku Enggano Berawal Dari Kisah Hidup Dua Manusi Bernama Kimanipe Dan Manipah Yang Merupakan Manusia Pertama Di Pulau Tersebut. Kisah Merekapun Mirip Dengan Kisah Pasangan Manusia Pertama Yaitu Adam Dan Hawa.
Kimanipe Dan Manipah Pada Awalnya Adalah Penumpang Yang Terdampar Dari Musibah Kapal Layar Mereka. Kapal Layar Mereka Terkena Wabah Penyakit Sehingga Banyak Yang Meninggal Dan Hanya Menyisakan Mereka. Pasca Peristiwa Tersebut, Mereka Melanjutkan Hidup Di Pulau Enggano Dan Memiliki Beberapa Keturunan.
Dari Hasil Hubungan Mereka Maka Munculah Beberapa Suku Yang Akhirnya Menghuni Pulau Enggano Yakni Kaitora, Kauno, Kharuba, Kaahua, Dan Khaarubi. Masing-Masing Suku Di Pimpin Oleh Ketua Suku Dan Kemudian Membentuk Lembaga Adat Yang Bernama "Kaha Yamu'y". Untuk Berjalannya Lembaga Ini, Dipilih Seorang Ketua Yang Bernama Pa'buki.
Suku Enggano Menganut Sistem Matrilinieal Dengan Perempuan Pewaris Suku. Warisan Biasanya Berupa Benda Yang Tidak Bergerak Seperti Tanah Yang Juga Di Wariskan Oleh Anak Perempuan. Sedangkan Kaum Laki-Laki Hanya Di Berikan Peralatan Pertanian Dan Senjata Tajam. Meskipun Menganut Sistem Matrilineal, Kepala Suku Tetaplah Kaum Laki-Laki.
Dahulu Karna Sering Terjadinya Perang Antar Suku, Rumah Tinggal Suku Enggano Berada Di Atas Bukit Dengan Tujuan Agar Mudah Mengintai Musuh. Rumahnyapu Unik Berbentuk Heksagon Dan Bertingkat Yang Bernama Yubuaho.
Suku Enggano Merupakan Salah Satu Kekayaan Budaya Indonesia. Bukan hanya Menyimpain Kekayaan Seni Budaya Serta Pemandangan Dan Pesona Alam Yang Luar Biasa. Masyarakat Enggano Merupakan Masyarakat Yang Penuh Dengan Nilai Luhur Dan Kearifan Lokal Yang Tetap Terus Di Pegang Seiring Dengan Perubahan Zaman.

Posted in: suku